Senin, 02 April 2012

Kasiat Madu dalam Pengobatan dan Membuat Awet Muda

Firman Allah SWT yang berbunyai Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti tak ada yang sia-sia. Di antara ciptaan Sang Khalik yang istimewa adalah lebah. Serangga yang satu ini menempati posisi penting dibanding serangga lainnya.
Lebah adalah hewan yang spesial. Ia merupakan makhluk Allah SWT yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Dalam penjelasan surat An-Nahl yang tercantum dalam Alquran  Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.(QS. An-Nahl:69).
Madu berasal dari sari bunga dan menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia. Sedangkan Alquran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kemukjizatan madu sebagaimana disampaikan Alquran telah terbukti secara ilmiah. Dalam Tafsir Alquran, Sayyid Quthb mengungkapkan, madu sebagai obat penyembuh penyakit sudah dibuktikan secara ilmiah oleh para pakar kedokteran. Inilah salah satu bukti kebenaran ayat Alquran yang harus diyakni umat manusia.
Sedangkan dalam Tafsir Alquran Ibnu Katsir diterangkan bahwa madu lebah itu warnanya bermacam-macam sesuai dengan makanannya. Ada yang berwarna putih, kuning, maupun merah. Selain itu, menurut Ibnu Katsir, madu cocok bagi setiap orang, misalnya untuk mengobati dingin, karena madu itu panas.
Di dunia Islam, penggunaan madu sebagi obat sudah diterapkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, madu digunakan untuk mengobati penyakit diare. Lem lebah yang berasal dari madu juga sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Kajian khasiat madu secara ilmiah juga telah diteliti oleh ilmuwan Muslim terkemuka di era keemasan Islam, yakni Ibnu Sina (890-1037). Bapak kedokteran dunia dan pemikir Muslim agung di abad ke-10 M itu tercatata sebagai dokter yang mengulas mengenai khasiat madu dari segi kesehatan dan dunia kedokteran.

Selama hidupnya Ibnu Sina banyak mengkonsumsi madu sehingga awet muda dan berumur panjang. Madu, menurut Ibnu Sina, dapat menyembuhkan berbagai penyakit dari yang ringan sampai yang berat, seperti tekanan darah tinggi dan jantung. Madu juga dapat menurunkan suhu badan serta mengatur sekresi, sehingga dapat menghilangkan penyakit demam. Ibnu Sina juga telah meneliti khasiat madu untuk perawatan kecantikan tubuh. Menurut Ibnu Sina, madu dan minyak zaitun mampu menjadi obat mujarab yang digunakan sebagai kosmetika yang memiliki beragam khasiat.
Madu dan minyak zaitun, papar Ibnu Sina, bisa mengencangkan kulit muka dan seluruh kulit badan. Kedua bahan alami yang mendapat perhatian khusus dalam Alquran itu mampu menghilangkan flek-flek hitam dan jamur kulit. Selain itu, madu dan minyak zaitun juga bisa menghaluskan kulit dan mengurangi reutan pada wajah.
Yang tak kalah menariknya, Ibnu Sina pun telah menemukan fakta bahwa minyak zaitun dan madu mampu menghilangkan bau badan yang tak sedap, serta bisa memberikan vitamin pada kulit dan melembabkannya. Selain untuk kosmetik, madu juga bisa digunakan untuk bearagam kegunaan lainnya. Mulai dari makanan, obat-obatan sampai bahan untuk alat-alat kecantikan. Sejatinya, manfaat madu telah dirasakan peradaban manusia sejak dahulu kala. Orang Mesir Kuno telah mengonsumsinya. Penduduk Mesir Kuno sudah terbiasa memanfaatkan madu sebagai makanan bergizi tinggi serta obat berbagai macam penyakit yang mujarab. Meski begitu, peradaban kuno belum mampu menjelaskannya secara ilmiah.
Adalah Ibnu Sina seorang dokter legendaris sepanjang masa, yang telah berhasil membuktikan kebenaran khasiat madu tersebut, dalam usia tua. Konon, Ibnu Sina masih tetap kelihatan sehat dan segar bugar layaknya seorang pemuda, karena terbiasa mengonsumsi madu.

Hasil penelitian terakhir yang dikeluarkan dari Universitas Moskow, menyatakan madu ternyata juga mengandung logam alumunium, boron, krom, tembaga, timbal, titanium, seng, asam organik, asetilkolin, hormon, antibiotik, zat antiracun serta zat antikanker. Zat-zat ini sangat penting untuk memperlancar proses biokimia tubuh dan proses penyembuhan aneka penyakit. Sementara kandungan enzim dalam madu dilaporkan paling tinggi jika dibandingkan dengan mahanan lainnya.

Penelitian ini juga menyebutkan madu diyakini dapat menyembuhkan tukak lambung (maag), radang usus, serta kesulitan buang air besar (sembelit). Jadi sangat baik memang untuk mengkonsumsi madu dalam keseharian kita.

Racun lebah memang banyak dipercaya sebagai obat ampuh melawan proses penuaan. Para ilmuwan kontemporer pun telah menemukan itu dapat meningkatkan kolagen yang memberikan elastisitas pada kulit dan membuatnya lebih kebal terhadap kerusakan akibat matahari.

Masker wajah yang mengandung racun lebah pun telah menjadi tren di kalangan selebritas di salon-salon dan spa. Kesempatan itu pun tak disia-siakan ilmuwan Korea Dr Sang Mi Han. Di toko kecantikan Holland & Barrett, ia meluncurkan produk masker wajah dengan bahan dasar racun lebah dengan merek Manuka Doctor. Ia mengklaim pengobatan ini adalah alternatif terbaik setelah botox.

Salah satu pesohor yang diketahui menggemari pengobatan ini yaitu Duchess of Cornwall Camilla dan Dannii Minogue. Dr Han, yang merupakan seorang peneliti di National Academy of Agricultural Sciences Korea Selatan, telah menunjukkan bahwa metode itu juga dapat meningkatkan jumlah sel yang disebut keratinosit yang bertindak sebagai penghalang terhadap faktor kerusakan kulit akibat lingkungan seperti bakteri, dehidrasi, dan kerusakan akibat matahari.

Keratinosit adalah sel-sel di lapisan atas kulit yang dibutuhkan untuk menjaga kulit agar senantiasa muda. Seperti kita tahu, seiring dengan pertambahan usia, jumlah sel kulit akan menurun sehingga memengaruhi elastisitas kulit dan pembentukan garis-garis halus dan kerutan. Racun lebah telah terbukti meningkatkan jumlah keratinosit yang pada gilirannya meningkatkan elastisitas kulit.

Ia menambahkan, "Saya telah melakukan penelitian yang luas dan uji klinis yang membuktikan bahwa racun lebah murni dapat membantu pembentukan kolagen dan mencegah kerusakan sinar matahari."

Racun lebah telah digunakan dalam aplikasi medis sejak zaman kuno. Zat ini juga mengandung protein yang disebut apamin yang merenggangkan otot-otot dan digunakan dalam pengobatan artritis disebut apitherapy serta untuk meringankan gejala distrofi otot dan multiple sclerosis.

0 komentar: